Mahasiswa Ini Berhasil Menyulap Limbah Kayu Palet Menjadi Mebel Berharga Jutaan Rupiah
Indonesia dikenal sebagai paru-paru dunia alasannya yakni kekayaan hutannya. Tetapi ironisnya, ketika ini banyak kayu di hutan Indonesia ditebang oleh tangan-tangan pembangkang para pengusaha dengan alasan membuka lahan baru. Banyak limbah kayu yang karenanya terbuang percuma akhir pembalakan liar tersebut.
Hampir 900 ribu hektar hingga 1,3 juta hektar hutan dibuka setiap tahun sehingga tinggal menyisakan 61 persen habitat alami. Bahkan di Jawa dan Bali habitat hutan yang lenyap sudah mencapai 90% lebih. Sebuah kondisi menyedihkan untuk kelestarian ekosistem.
Sudah saatnya kita membenahi lingkungan dan kembali menghijaukan bumi melalui penemuan gres dengan memanfaatkan materi yang sanggup didaur ulang.
Salah satu upaya kita membantu lingkungan yakni menciptakan kerajinan tangan yang berbahan dasar barang bekas, salah satunya yakni pemanfaatan limbah kayu palet.
Kayu palet merupakan susunan kayu yang dipakai sebagai alas sebuah barang. Pada umumnya dibuat peti kemas untuk pengiriman barang. Biasanya palet kayu ini dipakai oleh pelaku perjuangan biar barang yang akan dikirim tidak rusak selama perjalanan.
Kayu palet di beberapa pabrik biasanya sesudah dipakai sebagai ganjal pengiriman barang, dianggap sebagai limbah tidak berguna.
Namun di tangan kreatif Yosua Deprianto, mahasiswa Jurusan Hukum, Universitas Katolik Satya Wacana Salatiga, limbah ini sanggup diolah menjadi mebel yang bernilai jual tinggi, dengan menciptakan merek dagang Pasxowoodwork.
Berawal dari melihat banyaknya limbah kayu palet dari pabrik yang ada di sekitar lingkungannya yang hanya dibiarkan menumpuk dan tidak dipergunakan lagi, mas Yosua mencoba untuk melakukan penemuan bisnis dengan mengkreasi limbah kayu tersebut menjadi produk mebel.
Yosua memakai limbah kayu palet yang berasal dari pabrik pengolahan susu PT. Kievit, Salatiga untuk dibuat banyak sekali jenis mebel menyerupai meja, kursi, dipan, rak, jendela, lemari, wall decoration dan beberapa jenis mebel lainnya.
Yosua lebih menentukan kayu pelet limbah dari pabrik PT. Kievit alasannya yakni kayu peletnya hanya dipakai untuk ganjal susu debu saja sehingga limbah kayu peletnya masih gampang dibersihkan.
Sampai ketika ini Pasxowoodwork masih menentukan untuk memakai limbah kayu palet dari tersebut dibanding memakai pabrik lain yang ada di Salatiga.
Berkat ketekunan dan kesungguhan, impiannya menjadi kenyataan. Lewat perjuangan Pasxowoodwork yang dijalaninya selama kurang lebih 1 tahun ini, Yosua sanggup meraup omset hingga 25 juta per bulan. Selain di Salatiga, ketika ini Yosua sudah mempunyai dua cabang di Solo dan Bali.
Permintaan terhadap pesanan mebel tidak hanya berasal dari dalam negeri saja, namun Yosua juga banyak mendapatkan pesanan pembuatan mebel dari Malaysia dan Singapura.
Dengan memanfaatkan bisnis online, Yosua sanggup meningkatkan omset bisnis yang dijalaninya hampir dua kali lipat.
Pemanfaatan sosial media yang mas Yosua gunakan efektif menjaring pelanggan gres tidak hanya dari lokal Indonesia tetapi juga merambah ke beberapa pelanggan dari luar negeri yang memang populer menyukai produk-produk yang unik dan Go green.
Di samping melalui sosial media, Pasxowoodwork juga membuka lapak di qlapa.com/pasxowoodwork, disana anda sanggup melihat banyak sekali produk yang dibuat oleh mas Yosua dan karyawannya
Tentu bisnis ini sangat menjanjikan mengingat mebel olahan kayu palet masih jarang ditemui, sehingga membuka peluang bagi siapa saja untuk menggelutinya.
Melalui jenis perjuangan pengolahan limbah kayu palet ini, Yosua sudah sanggup membeli tanah dan bangunan untuk tempat produksi pengolahan mebelnya.
Di malam hari, Yosua bersama dengan 7 orang karyawannya juga membuka bimbingan berguru gratis untuk belum dewasa SD di sekitar tempat produksi Pasxowoodwork.
Selain menghasilkan produk daur ulang untuk menjaga kelestarian bumi, Yosua juga menawarkan dampak positif bagi belum dewasa di sekitar tempatnya bekerja. Tentu ini sanggup menawarkan ide kepada kita semua, untuk sanggup melihat peluang perjuangan yang ada di sekitar kita.
Satu tips yang diungkapkan oleh Yosua Deprianto untuk mencari peluang usaha,
Sebenarnya potensi perjuangan itu sangat banyak di sekitar kita, coba saja lihat perjuangan tempat lain yang mempunyai potensi, kemudian bawa ke kota anda, insyaallah akan sukses.
Demikian sedikit cerita inspiratif dari Yosua Depriyanto, owner dari Pasxowoodwork yang berkomitmen mengakibatkan kayu limbah palet menjadi banyak sekali produk mebel berkualitas ekspor dan bernilai jual tinggi
Semoga menginspirasi Anda.
Hampir 900 ribu hektar hingga 1,3 juta hektar hutan dibuka setiap tahun sehingga tinggal menyisakan 61 persen habitat alami. Bahkan di Jawa dan Bali habitat hutan yang lenyap sudah mencapai 90% lebih. Sebuah kondisi menyedihkan untuk kelestarian ekosistem.
Sudah saatnya kita membenahi lingkungan dan kembali menghijaukan bumi melalui penemuan gres dengan memanfaatkan materi yang sanggup didaur ulang.
Mengolah limbah kayu palet menjadi produk bernilai tinggi
Salah satu upaya kita membantu lingkungan yakni menciptakan kerajinan tangan yang berbahan dasar barang bekas, salah satunya yakni pemanfaatan limbah kayu palet.
Kayu palet merupakan susunan kayu yang dipakai sebagai alas sebuah barang. Pada umumnya dibuat peti kemas untuk pengiriman barang. Biasanya palet kayu ini dipakai oleh pelaku perjuangan biar barang yang akan dikirim tidak rusak selama perjalanan.
Kayu palet di beberapa pabrik biasanya sesudah dipakai sebagai ganjal pengiriman barang, dianggap sebagai limbah tidak berguna.
Namun di tangan kreatif Yosua Deprianto, mahasiswa Jurusan Hukum, Universitas Katolik Satya Wacana Salatiga, limbah ini sanggup diolah menjadi mebel yang bernilai jual tinggi, dengan menciptakan merek dagang Pasxowoodwork.
Berawal dari melihat banyaknya limbah kayu palet dari pabrik yang ada di sekitar lingkungannya yang hanya dibiarkan menumpuk dan tidak dipergunakan lagi, mas Yosua mencoba untuk melakukan penemuan bisnis dengan mengkreasi limbah kayu tersebut menjadi produk mebel.
Yosua memakai limbah kayu palet yang berasal dari pabrik pengolahan susu PT. Kievit, Salatiga untuk dibuat banyak sekali jenis mebel menyerupai meja, kursi, dipan, rak, jendela, lemari, wall decoration dan beberapa jenis mebel lainnya.
Yosua lebih menentukan kayu pelet limbah dari pabrik PT. Kievit alasannya yakni kayu peletnya hanya dipakai untuk ganjal susu debu saja sehingga limbah kayu peletnya masih gampang dibersihkan.
Sampai ketika ini Pasxowoodwork masih menentukan untuk memakai limbah kayu palet dari tersebut dibanding memakai pabrik lain yang ada di Salatiga.
Berkat ketekunan dan kesungguhan, impiannya menjadi kenyataan. Lewat perjuangan Pasxowoodwork yang dijalaninya selama kurang lebih 1 tahun ini, Yosua sanggup meraup omset hingga 25 juta per bulan. Selain di Salatiga, ketika ini Yosua sudah mempunyai dua cabang di Solo dan Bali.
Pemanfaatan Internet Marketing dalam bisnis
Permintaan terhadap pesanan mebel tidak hanya berasal dari dalam negeri saja, namun Yosua juga banyak mendapatkan pesanan pembuatan mebel dari Malaysia dan Singapura.
Dengan memanfaatkan bisnis online, Yosua sanggup meningkatkan omset bisnis yang dijalaninya hampir dua kali lipat.
Pemanfaatan sosial media yang mas Yosua gunakan efektif menjaring pelanggan gres tidak hanya dari lokal Indonesia tetapi juga merambah ke beberapa pelanggan dari luar negeri yang memang populer menyukai produk-produk yang unik dan Go green.
Di samping melalui sosial media, Pasxowoodwork juga membuka lapak di qlapa.com/pasxowoodwork, disana anda sanggup melihat banyak sekali produk yang dibuat oleh mas Yosua dan karyawannya
Tentu bisnis ini sangat menjanjikan mengingat mebel olahan kayu palet masih jarang ditemui, sehingga membuka peluang bagi siapa saja untuk menggelutinya.
Melalui jenis perjuangan pengolahan limbah kayu palet ini, Yosua sudah sanggup membeli tanah dan bangunan untuk tempat produksi pengolahan mebelnya.
Bisnis dan social entepreneurship
Di malam hari, Yosua bersama dengan 7 orang karyawannya juga membuka bimbingan berguru gratis untuk belum dewasa SD di sekitar tempat produksi Pasxowoodwork.
Selain menghasilkan produk daur ulang untuk menjaga kelestarian bumi, Yosua juga menawarkan dampak positif bagi belum dewasa di sekitar tempatnya bekerja. Tentu ini sanggup menawarkan ide kepada kita semua, untuk sanggup melihat peluang perjuangan yang ada di sekitar kita.
Satu tips yang diungkapkan oleh Yosua Deprianto untuk mencari peluang usaha,
Sebenarnya potensi perjuangan itu sangat banyak di sekitar kita, coba saja lihat perjuangan tempat lain yang mempunyai potensi, kemudian bawa ke kota anda, insyaallah akan sukses.
Demikian sedikit cerita inspiratif dari Yosua Depriyanto, owner dari Pasxowoodwork yang berkomitmen mengakibatkan kayu limbah palet menjadi banyak sekali produk mebel berkualitas ekspor dan bernilai jual tinggi
Semoga menginspirasi Anda.
0 Response to "Mahasiswa Ini Berhasil Menyulap Limbah Kayu Palet Menjadi Mebel Berharga Jutaan Rupiah"
Posting Komentar